
Walaupun mobil bertransmisi matik semakin mendominasi di Indonesia, mobil bertransmisi manual tetap memiliki penggemarnya. Buktinya, beberapa produsen otomotif masih menyediakan pilihan model dengan transmisi manual, menunjukkan bahwa masih ada permintaan untuk jenis mobil ini.
Banyak orang berpendapat bahwa perawatan mobil manual lebih sederhana dan ekonomis, dengan asumsi bahwa jenis ini lebih tangguh dibandingkan dengan mobil matik. Namun, hal tersebut tidak berarti mobil manual tidak memerlukan perhatian khusus dalam perawatannya. Ada beberapa aspek vital yang harus diperhatikan, khususnya pada bagian mesin dan kopling.
Seorang mekanik dari Bengkel Surya di Wonogiri, Gatot, menekankan pentingnya memastikan kondisi oli mesin dan cairan radiator. Cairan radiator memiliki peran krusial dalam sistem pendinginan mesin. Jika kondisi radiator tidak optimal, risiko overheat akan meningkat, yang pada akhirnya bisa mempengaruhi fungsi kopling di transmisi manual.
Kopling yang terlalu panas dapat mengurangi kemampuan cengkramannya, mengakibatkan gesekan yang tidak perlu, dan mengganggu proses peralihan gigi.
Adanya cairan coolant yang berkualitas juga vital untuk memastikan suhu mesin berada pada tingkat yang aman. Cairan ini harus senantiasa dalam kondisi baik, yaitu pada level yang sesuai dan bebas dari kontaminan.
Sementara itu, oli mesin pada mobil manual memiliki peran ganda sebagai pendingin dan pelumas untuk berbagai komponen di dalam transmisi, seperti gear, poros, dan bantalan.
Selain perawatan rutin, komponen kopling pada mobil manual membutuhkan perhatian khusus, mengingat perannya yang krusial dalam mengalihkan tenaga dari mesin ke transmisi dan dalam proses pergantian gigi.
Gatot, mekanik yang berpengalaman, menekankan perilaku berkendara yang benar, terutama bagi para pengemudi. “Pengemudi harus memastikan bahwa kaki kirinya tidak selalu bersandar pada pedal kopling saat mengemudikan mobil,” ungkapnya.
Sikap mengandalkan kaki kiri pada pedal kopling terus-menerus dikenal sebagai ‘riding the clutch’, sebuah kebiasaan yang dapat mempercepat keausan pada plat kopling. Hal ini bukan hanya mempengaruhi performa namun juga dapat mengurangi masa pakai kopling itu sendiri.
Suparna, Kepala Bengkel Auto 2000 di Cilandak, menambahkan bahwa penyetelan kopling juga sangat penting. “Penyetelan pedal kopling harus benar-benar pas. Tidak boleh terlalu ketat, namun juga tidak boleh terlalu kendur,” kata Suparna dalam wawancara dengan Kompas.com.
Jika pedal kopling disetel terlalu ketat, bisa menyebabkan efek selip. Ini terjadi karena plat kopling tidak dapat bersatu sempurna dengan flywheel saat pedal kopling dilepaskan, sehingga transfer tenaga dari mesin ke transmisi menjadi tidak maksimal.
“Jika terjadi selip pada kopling, performa mobil bisa menurun karena tenaga dari mesin tidak sepenuhnya ditransfer ke transmisi,” tambah Suparna.
Merawat mobil tidak hanya berkutat pada aspek estetika atau kebersihan eksterior, namun juga melibatkan perawatan komponen inti yang menentukan performa dan daya tahan kendaraan. Khusus untuk mobil bertransmisi manual, perawatan spesifik menjadi hal yang tak bisa diabaikan. Mengenali dan merespon kebutuhan khusus dari transmisi manual akan menjamin performa optimal, mengurangi risiko kerusakan, dan memperpanjang usia pakai kendaraan. Dengan demikian, investasi waktu dan sumber daya dalam perawatan mobil tidak hanya menjadi biaya, melainkan investasi jangka panjang untuk kenyamanan dan keamanan berkendara Anda.