Kue Tradisional Sulawesi Selatan, Sajian Warisan Budaya yang Harus Dicoba!

Rasakan kelezatan kue-kue tradisional khas Sulawesi Selatan seperti Barongko, Jalangkote, hingga Putu Cangkir yang kaya akan rasa dan sejarah budaya.

Sulawesi Selatan dikenal dengan kekayaan kulinernya yang beragam, mulai dari hidangan utama yang bercita rasa gurih hingga jajanan tradisional yang manis dan unik.

Kue-kue khas daerah ini tidak hanya memanjakan lidah, tetapi juga menyimpan nilai budaya dan sejarah yang dalam. Setiap daerah di Sulawesi Selatan memiliki kekhasan tersendiri dalam menciptakan kue-kue tradisional yang menggugah selera. K

ue-kue ini biasa disajikan dalam acara adat, perayaan besar, atau sekadar dinikmati sehari-hari sebagai camilan.

Berikut ini beberapa Daftar Makanan Tradisional Sulsel yang wajib Anda cicipi saat berkunjung ke sana:

1. Putu Cangkir

Putu Cangkir merupakan salah satu kue tradisional unik dari Sulawesi Selatan. Bahan dasarnya adalah tepung beras ketan dan gula merah, namun yang membedakan Putu Cangkir dengan kue putu lainnya adalah cara penyajian dan bentuknya yang menyerupai cangkir terbalik.

Gula merah dicampur langsung dengan adonan tepung, memberikan rasa manis yang berpadu sempurna dengan tekstur lembut kue.

Kue ini biasanya disajikan dengan teh atau kopi panas, menjadikannya kudapan pagi yang sempurna. Rasanya yang manis gurih menjadikan Putu Cangkir populer di kalangan masyarakat lokal dan wisatawan.

2. Taripang

Taripang adalah kue khas Sulawesi Selatan yang berbahan dasar tepung ketan hitam, dilapisi dengan gula merah cair yang menghasilkan rasa manis yang khas dan tekstur kenyal yang menyenangkan.

Taripang paling nikmat disantap bersama kopi hitam panas, memberikan perpaduan rasa yang sempurna.

Kini, Taripang tidak hanya ditemukan di pasar tradisional, tetapi juga banyak dijual di kafe dan kedai kopi di Sulawesi Selatan, menjadikannya salah satu camilan favorit masyarakat.

3. Jalangkote

Sekilas, Jalangkote mirip dengan pastel, namun kulitnya lebih tipis dan renyah. Isiannya terdiri dari potongan kentang, wortel, bihun, dan terkadang telur rebus.

Perbedaan utama dari pastel adalah saus cuka pedas yang disajikan sebagai pendamping Jalangkote, memberikan sensasi asam pedas yang menyegarkan saat disantap.

Jalangkote kerap disajikan di berbagai acara, mulai dari hajatan hingga pertemuan keluarga. Rasanya yang gurih dan saus khasnya menjadikan kue ini sangat populer di Sulawesi Selatan.

4. Barongko

Barongko adalah salah satu kue tradisional yang sering disajikan sebagai hidangan penutup. Bahan utamanya adalah pisang raja yang dihaluskan dan dicampur dengan santan, telur, dan sedikit gula.

Setelah dicampur rata, adonan ini dibungkus daun pisang dan dikukus hingga matang. Barongko memiliki rasa yang manis gurih dan tekstur yang lembut.

Kue ini dulunya hanya disajikan dalam acara kerajaan Bugis, tetapi kini Barongko dapat dinikmati oleh siapa saja di berbagai kesempatan, baik dalam keadaan hangat maupun dingin setelah disimpan di kulkas.

5. Sikaporo Bugis

Sikaporo Bugis adalah kue lapis tradisional dengan tampilan cantik yang terdiri dari dua warna, yaitu kuning dan hijau.

Kue ini terbuat dari tepung beras, agar-agar, dan telur yang memberikan tekstur lembut seperti puding. Cita rasa manis dan tampilannya yang menarik menjadikan Sikaporo sering disajikan dalam acara pernikahan atau perayaan besar.

Lapisan kuning biasanya menggunakan kuning telur, sedangkan lapisan hijaunya menggunakan pandan, menghasilkan aroma yang harum dan rasa yang lezat.

6. Panada

Panada adalah kue khas Sulawesi Selatan yang diadaptasi dari empanada Spanyol. Kulit Panada lebih empuk dibandingkan pastel, dan isinya berupa ikan cakalang fufu yang dicampur dengan bumbu pampis. Rasanya yang gurih pedas membuat Panada sangat digemari oleh masyarakat setempat.

Kue ini biasanya dijual di pasar-pasar tradisional atau warung, dan sering dijadikan camilan saat berkumpul bersama keluarga.

7. Apang Bugis

Apang Bugis adalah kue tradisional yang terbuat dari tepung beras, gula aren, dan gula merah. Kue ini memiliki tekstur yang lembut dan cita rasa manis yang kaya.

Biasanya disajikan dalam bentuk potongan kecil dan sering ditemukan di pasar tradisional di Sulawesi Selatan.

Apang Bugis adalah camilan yang sempurna untuk dinikmati di sore hari bersama secangkir teh atau kopi.

8. Deppa Tori

Deppa Tori adalah kue khas Toraja yang mirip dengan kue cucur dari Jawa. Namun, Deppa Tori memiliki bentuk yang lebih panjang dan tekstur yang lebih kenyal. Kue ini terbuat dari tepung beras dan gula merah, memberikan rasa manis legit yang nikmat.

Kue ini sering disajikan dalam acara adat Toraja dan menjadi salah satu camilan yang disukai oleh masyarakat setempat.

9. Bolu Cukke

Bolu Cukke adalah kue manis yang terbuat dari campuran telur, gula merah, dan kayu manis. Kue ini memiliki tekstur yang lembut dan rasa manis yang legit, cocok untuk disajikan sebagai hidangan penutup dalam acara-acara istimewa di Sulawesi Selatan.

Bolu Cukke biasanya disajikan dalam potongan kecil dan menjadi salah satu kue yang populer dalam berbagai perayaan adat.

10. Legomoro

Legomoro adalah kue tradisional yang mirip dengan lemper, namun dibungkus dengan tali bambu pipih dan dimasak dengan cara direbus. Isiannya berupa daging ayam yang gurih, memberikan cita rasa yang lezat dan nikmat.

Kue ini sering ditemukan dalam acara adat atau pernikahan di Sulawesi Selatan, dan menjadi salah satu camilan yang unik dan lezat.

Kue-kue tradisional Sulawesi Selatan tidak hanya menghadirkan kelezatan, tetapi juga membawa nilai budaya dan sejarah yang kaya.

Mencicipi kue-kue ini tidak hanya memuaskan lidah, tetapi juga membawa Anda lebih dekat dengan tradisi dan warisan budaya masyarakat Bugis dan Toraja.

Jika berkunjung ke Sulawesi Selatan, pastikan Anda mencoba Makanan Makassar dan membawa pulang beberapa sebagai oleh-oleh khas daerah.

Related Articles