
Salah satu elemen vital pada sistem kopling mobil adalah kampas atau dikenal juga sebagai clutch disk. Elemen ini seringkali terlibat dalam gesekan dengan komponen lain, sehingga dapat mengalami keausan dan membutuhkan pergantian sesuai dengan waktu tertentu. Kampas kopling memiliki tugas penting dalam mendistribusikan atau melepaskan tenaga yang berasal dari mesin ke transmisi. Hal ini berlaku pada semua jenis mobil, baik yang bertransmisi manual ataupun otomatis.
Dikarenakan kontak yang terus menerus antara kampas kopling dan komponen lain dalam sistem kopling, keausan pada kampas kopling tidak dapat dihindari dan lama-kelamaan menjadi semakin tipis. Adapun gejala-gejala yang menandakan kampas kopling mulai aus. Umumnya, kampas kopling dapat bertahan hingga mobil mencapai jarak 20.000 km atau sekitar 2 tahun. Namun, durabilitas ini dapat berkurang jika pengemudi seringkali menggantung kopling atau menempatkan kaki kiri di atas pedal kopling.
Mengingat peranannya yang sangat krusial, pemilik mobil disarankan untuk memeriksa kampas kopling secara berkala agar selalu berfungsi dengan baik.
Sebagai acuan, berikut 5 langkah yang disarankan oleh Capitol Subaru untuk memeriksa kampas kopling di rumah:
Salah satu tanda kampas kopling yang mulai aus adalah perubahan pada kedalaman pedal kopling. Dalam kondisi normal, pedal kopling akan kembali ke posisi awal dengan cepat setelah dilepas. Tetapi, jika kampas kopling mengalami keausan, pedal kopling akan memerlukan waktu lebih lama untuk kembali ke posisi awal.
Sebuah metode menarik untuk mengukur ketebalan kampas kopling adalah dengan mencium adanya aroma khas, yaitu bau seperti sesuatu yang terbakar. Aroma ini muncul karena adanya gesekan antara kampas kopling dengan komponen lain saat mesin aktif. Anda dapat mencoba metode ini dengan menghidupkan mobil, kemudian membuka kap mesin untuk mendeteksi aroma tersebut. Apabila keausan sudah mencapai tingkat lanjut, aroma terbakar ini bahkan bisa tercium dari dalam kabin.
Metode lain dalam pemeriksaan kampas kopling adalah dengan mendengarkan adanya bunyi yang mirip dengan gesekan dua permukaan logam saat pedal kopling ditekan. Jika kampas kopling masih dalam kondisi baik, biasanya suara semacam itu tak akan muncul.
Lakukan uji berkendara dan gantilah posisi persneling secara berurutan. Amati apakah peralihan antar persneling berjalan lancar atau ada jeda. Ketika kampas kopling mulai menipis, biasanya akan ada kesulitan saat ingin mengganti persneling.
Tahap terakhir dalam pemeriksaan adalah dengan memeriksa rotasi mesin. Dalam kondisi normal, ketika persneling digeser ke gigi yang lebih rendah, rotasi mesin seharusnya meningkat dengan cepat. Namun, jika kampas kopling mulai menipis, peningkatan rotasi mesin akan terjadi lebih lambat.
Sebagai saran tambahan, untuk menjaga daya tahan kampas kopling, hindarilah kebiasaan menaruh kaki di atas pedal kopling atau berada dalam posisi setengah kopling, kecuali saat ingin mengganti persneling, menyalakan mesin, atau saat hendak berhenti sebelum menekan pedal rem.