
Di daerah beriklim tropis, AC mobil bukanlah sekedar fitur tambahan, melainkan kebutuhan untuk menjaga kenyamanan selama berkendara. Baik di siang hari yang panas maupun malam hari, AC mobil berfungsi untuk memastikan suhu kabin tetap nyaman.
Prinsip kerja AC mobil adalah dengan menyerap udara panas dari luar kemudian mendinginkannya. Proses pendinginan ini melibatkan evaporator yang menyerap udara panas dan didinginkan oleh gas refrigerant, atau yang dikenal masyarakat Indonesia dengan nama freon, meskipun sebenarnya “freon” adalah nama merek dari salah satu jenis refrigerant.
Untuk performa AC yang optimal, tekanan freon harus berada dalam batas yang ditentukan.
Seiring waktu, freon bisa berkurang dan mempengaruhi efisiensi AC. Jika dibiarkan tanpa freon dalam jangka waktu yang lama, sistem AC dapat mengalami kerusakan yang biaya perbaikannya mahal.
Tidak semua freon diciptakan sama. Berikut beberapa jenis freon yang biasanya digunakan untuk AC mobil:
Freon ini mengandung karbon dan hidrogen. Meskipun ramah lingkungan dan tidak menyumbang pemanasan global, jenis ini kurang populer di pasaran dan biasanya hanya tersedia untuk produsen mobil.
Termasuk dalam kategori Hydrocarbon atau HFC, R134a dikenal ramah lingkungan karena tidak memiliki kandungan Chlor yang dapat merusak lapisan ozon. Oleh karena itu, freon ini sering dijumpai di bengkel AC.
Masuk dalam kategori Hydro Chloro Fluoro Carbon atau HCFC, freon ini meskipun kurang ramah lingkungan dibandingkan R134a, tetap banyak digunakan. Kandungan Chlor di dalamnya bisa berdampak negatif terhadap lingkungan.
Dikenal juga sebagai Chloro Fluoro Carbon atau CFC, R-12 memiliki kandungan Chlor yang tinggi. Karena dampak buruk terhadap lingkungan, penggunaannya saat ini sudah tidak dianjurkan lagi.
Ketika memeriksa atau mengganti freon di mobil Anda, pastikan memilih jenis yang tepat dan ramah lingkungan.
Anda dapat memeriksa freon AC kendaraan Anda melalui dua metode: menggunakan sight glass dan manifold gauge.
Salah satu metode untuk memeriksa freon di AC mobil adalah dengan mengamati sight glass. Sight glass berfungsi untuk memonitor kondisi freon dalam sistem AC mobil Anda.
Biasanya, sight glass berupa benda kotak dengan permukaan kaca yang dapat dilihat dan biasanya ditempatkan di dekat kompresor AC.
Ketika Anda melihat ke dalam sight glass, jika warnanya hijau, ini menunjukkan freon di AC mobil Anda dalam kondisi baik. Namun, jika warnanya merah, kemungkinan besar terdapat masalah dengan freon Anda. Adanya buih yang berlebihan juga menandakan adanya gangguan pada sistem AC Anda.
Metode ini memberikan hasil yang lebih detail dibandingkan dengan sight glass. Namun, Anda mungkin perlu mengeluarkan biaya untuk mendapatkan alat ini.
Untuk menggunakannya, hidupkan AC kendaraan dan pastikan mesin berjalan dalam kecepatan rendah. Kemudian, buka katup freon dan hubungkan dengan manifold gauge.
Lihat tekanan yang ditunjukkan oleh manifold gauge dan bandingkan dengan spesifikasi yang dianjurkan oleh produsen kendaraan Anda.
Sebagai catatan, jika Anda kurang yakin atau tidak memiliki peralatan yang diperlukan, disarankan untuk mengunjungi bengkel AC yang profesional agar pemeriksaan dapat dilakukan dengan benar dan aman.